Hari ini, adalah hari
Sabtu. Hari yang menyenangkan dan sekaligus di tunggu-tunggu oleh anak 9.7 (9.7
adalah, sebuah kelas yang di dalamnya terdapat makhluk-makhluk langka yang
hampir punah). “ Aaaah… enak banget tidur semalem.”. Seraya menguap dan
berkata. Karena Hadi menguap begitu besar, tanaman yang ada diluar jendela mati
semua (parah !!!).
Hadi langsung bergegas ke kamar mandi, karena kejadian
tanaman tadi. Hadi melirik kedalam bak mandi dan memasukkan kepalanya ke dalam
bak mandi, sampai-sampai Hadi terjungkal. Dan ternyata, tidak ada airnya.
Akhirnya Hadi mandi di penangkaran buaya di daerah Semarang (lah?). Setelah
selesai mandi, dengan badan penuh luka-luka, Hadi langsung kekamarnya.
Hadi melihat handphonenya, dan sudah ada 2juta sms yang
masuk. Ternyata sms itu dari anak 9.7, yang ngajak futsal. “ Busyet, anak-anak
pada niat banget dah ! “, dalam hati Hadi. Setelah rapi dengan pakaian futsal,
dan siap berangkat, handphone Hadi berbunyi, “ cit, cit, cit “ (suara hape yang
aneh).
“ Halo, assalamualaikum.”. Hadi memberi salam. “
Waalaikumsalam, Di, gue dirumah Noza. Elu buruan kesini! “. Jawab Bambang
singkat, dan langsung mematikan Hadinya. (eh salah, hape maksudnya) hehe. “
Dasar, anak kurang ASI! “. Teriak Hadi. Setelah percakapan yang cukup panjang
(padahal pendek), Hadi telah tiba di rumah Noza.
Di depan rumah Noza sudah ada motor Bambang. “ Wah, pasti
udah ada Bambang nih. “. Dalam pikiran Hadi. “ Di, lu baru dateng? “, teriak
Bambang dari jauh. “ Lah, kok lu baru dateng? “. Tanya Hadi. “ Iya, tadi gue
udah kesini, gue naro motor doang. Terus pulang lagi, terus kesini lagi jalan
kaki. “. Bambang menjelaskan.
Mendengar penjelasan Bambang, Hadi hanya bengong, sambil
mangap mulutnya, sampe-sampe, miniarta jurusan Depok Timur masuk ke mulutnya.
(GILA!!!).
Akhirnya, mereka berdua memanggil Noza. “ Assalamualaikum…
Bu Pipit!!! “. Dengan suara yang keras. “ Eh, bang! Ko Bu Pipit si? Itu kan
emaknya Noza. “. Tanya Hadi bingung. “ Lah, emang iya apa Di? “, Tanya Bambang
kembali. Hadi hanya diam, dan tidak mau menanggapi Bambang.
Dan setelah ditunggu-tunggu, akhirnya Noza keluar dari
bawah solokan. Eh, salah, dari dalem rumah maksudnya. “ Eh, anak-anak mana
lagi? Masa Cuma kita doang? “. Noza bertanya kepada Bambang dan Hadi. “ Yah
elah Jang, tenang aja kali 9.7 mah pasti dateng. “. Bambang memanggil Noza
dengan panggilan khas, yaitu Jang.
Setelah menunggu beberapa menit, jam, hari, bulan, tahun,
dan yang lebih parahnya lagi abad, akhirnya anak-anak 9.7 berdatangan. “ Wah,
wah, parah lu semua! Masa baru pada dateng! “. Kata Hadi dengan kesal. “ Yah
elah Ul, map lah. Tadi ada tukang roti, gerobaknya meledak, jadi kita-kita pada
nolongin.”. Jelas Bagas.
“ Bener tuh Ul. “. Tambah Yogi. “ Yaude, jadinya, kita mau
maen dimana nih? Libero, LF, IBM, apa rumah Ocha? (lho?) “. Tanya Bambang.
Teman-teman menjawab serempak, “ LF “.
Akhirnya, anak 9.7 langsung bergegas ke LF. “ Nah, coba
absen dulu! “. Suru Hadi. Setelah diabsen, ternyata ada yang tidak hadir,
(haaaah? Apaaa?) orang itu adalah Inas! (jelas aja dia kan cewe!). Setelah
semua memakai bajunya masing-masing, ada satu orang yang janggal, yaitu Rifqi.
Ternyata dia make baju daster Emaknya. (parah dah gompal!).
Baru ingin kick off, “ priiit… “, permainan pun selesai. “
Ya, akhirnya selesai juga maennya. “,
kata Bambang. “ Iyaya, kayaknya cepet banget. “. Tambah Rinaldy. “ Saking
cepetnya, anjing tetangga gua hamil! “. Tambah Donny nggak mau kalah.
Begitulah, sekilas cerita yang menyedihkan ini, saya aja
yang nulis ampe muntah-muntah, panas dingin, buang-buang aer. Apalagi anda yang
membacanya. Ternyata 9.7 f.c memang fantastis! Inilah punggawa 9.7 f.c:
Bagas
hestu. N
Donny.
T
Aji.
N
Andi
eka
Jodi
surya. G
M.
Bambang. A
M.
Dhiyaulhadi
Nozaldi.
Z. D
Rifqi.
F
Rinaldy.
D. W
Riswan.
H
Triandi.
F
Yogi.
D. K
Zulhilmi.
F
M.
Luthfi
0 komentar:
Posting Komentar