Senin, 30 Januari 2012

Bagas korban elpiji


Pada suatu hari, di sebuah rumah kos di Jakarta ada anak muda yang tinggal di kos-kosan tersebut. Anak muda tersebut bernama Bagas. Bagas adalah seorang mahasiswa di sebuah universitas, yaitu Universitas Negeri Jakmania (UNJ).
Bagas adalah perantau dari daerah jawa tengah, oleh karena itu, Bagas di Jakarta sangat sederhana. Pada suatu pagi Bagas sudah bangun. “ Jam berapa si ini? “ dalam hati Bagas. Jam sudah menunjukkan pukul 05.00. Bagas pun langsung mengambil whudu dan bergegas sholat.
Setelah sholat, Bagas kembali tidur, karena kebetulan hari ini Bagas libur kuliah. Jam sudah menunjukkan pukul 12.00. Bagas terbangun. “ Ah, udah jam segini mandi ah. “ Kata Bagas. Bagas bergegas mandi. Setelah mandi, Bagas pun sholat zuhur.
“ Ah, udah mandi, udah sholat, udah ganteng dah, tinggal ngapain ya? Oh iya, makan belom. Makan ah. “  Bagas menuju dapur kosnya. Saat ingin menyalakan kompor, kompornya tidak menyala. Bagas baru ingat kalau gasnya habis. Bagas langsung bergegas ke warung.
Setelah dari warung, Bagas langsung memasang gas tersebut dan menyalakan kompornya. Setelah memutar pucuk kompor, “ DUUUAAAARRR…… “  Gasnya meledak. Tembok di belakang kompor pun hancur. Terlihat lah Jodi yang sedang mandi. Sedangkan Bagas terpental hingga 2000 mil.
Eh, salah bukan 2000 mil paling Cuma 5 meter dah. Bagas luka-luka, kepala terpisah dengan kaki, dan tangan terpisah dengan kepala. Jodi yang sedang mandi kaget, dan langsung menghampiri Bagas yang tidak berdaya. “ Gas, elu enggak apa-apa? “  Tanya Jodi. “ Yah, beginilah jod. “  Jawab Bagas. “ Akhirnya, ngeliat juga elpiji meledak. “  Kata Jodi. “ Yaudah Gas, kerumah makan yo ! Eh salah, rumah sakit. “  ajak Jodi.

0 komentar:

Posting Komentar