Pada suatu pagi disekolah,
“ih parah ! Sekolah masih sepi banget !” Gerutu Baron, setelah tahu bahwa dia
datang terlalu pagi. Baron pun berjalan menuju kelasnya. Sesampainya di kelas,
Baron langsung menuju singgasananya. “Ah, daripada bete, mending online dulu
deh.” Kata Baron, sambil mengambil Galaxy mininya. Sedang asik membuka facebook
dan twitter, tiba-tiba, datang sesosok perempuan.
“Assalamualaikum…”
Perempuan itu memberi salam. “Waalaikumsalam.” Jawab Baron, sambil melihat ke arah
perempuan itu. “Maaf kak, gue boleh pinjem sapu kelasnya nggak?” Tanya anak
itu. Baron belum menjawab, dia terus menatap ke arah perempuan itu. “Halooo
kak, ada sapu nggak?” Tanya anak itu kembali. “Eh, iya ada de, tunggu, gue
ambil dulu de.” Baron pun langsung bergegas ke lemari yang menyimpan sapu.
“Nah, lu mau yang mana de?
Ada yang murah, ada yang mahal. Ada yang bagus, ada yang jelek. Silahkan pilih
de!” Kata Baron sambil membawa sapu. “Gue pilih yang biasa-biasa aja deh kak.”
Jawab anak itu. Baron pun memberikan sapu itu. “Yaudah, gue pinjem sebentar
ya?” Kata anak itu. “Iya de. Oiya, nama lu siapa ?” Tanya Baron. “Nama gue,
Zahra Dewi Khairunnisa. Biasa dipanggil Zahra.” Jawab anak itu.
Setelah anak itu pergi ke
kelasnya, mulai bermunculanlah teman-teman Baron. “Ih men! Tadi, ada ade kelas,
minjem sapu. Cantik men orangnya! Namanya Zahra men.” Ucap Baron kepada Tio
yang baru saja datang. “Ah, boong kan lu? Coba unjukkin ke gua!” Suruh Tio.
“TREEEENG…TREEEENG….TREEEENG…” Bel masuk berbunyi, waktu telah menunjukkan
pukul 06.30 WIB.
“Yah Io, masuk. Entar dah
gua kasih tau elu. Ngomong-ngomong, Ipul sama Oji belom dateng ini?” Kata Baron.
“Yaudah, intinya entar lu kasih tau gue! Noh, Ipul sama Oji lagi gandengan.”
Jawab Tio sambil menunjuk kearah mereka berdua. “Eh, lu berdua homo ya? Dateng
kesekolah aja gandengan!” Tanya Baron. “Ini nih, si Ipulnya duluan yang gandeng-gandeng
gua.” Jawab Oji.
Akhirnya, bel istirahat
berbunyi. “Nah, ayo! Tunjukkin ke gua Ade kelas yang kata lu cantik itu!” Ajak Tio.
“Sabar si, gue masukkin buku dulu.” Jawab Baron. Baron, Tio, Ipul, dan Oji
keluar kelas untuk istirahat. “Tuh Io, yang namanya Zahra.” Ucap Baron. “Dih?
Iya Ron bener cantik orangnya.” Kata Tio. “Iya juga ya, lumayan dah.” Sambung
Ipul. “Bener Pul bener.” Tambah Oji yang nggak mau kalah.”
“Eh! Para Jamet! Lu berdua
kan udah punya pacar, kagak usah ikut-ikut!” Gertak Baron. “Woles si, Kita Cuma
bercanda.” Jawab Ipul dan Oji. “Bagus, de Zahra itu buat gue, hehehe.” Ucap
Baron. “Dih? Apaan? Buat gua lah!” Jawab Tio. “Lah, kan gua duluan yang ketemu
Io, kenapa jadi bakal elu?” Tanya Baron. “Dih, sebelumnya, gua juga udah liat.
Gua kira bukan sekolah disini coy.” Jawab Tio.
“Yaudah, gini aja, kita
bertarung secara sehat? Gimana, deal nggak?” Tanya Baron. “Deal banget Ron!”
Jawab Tio. Nah, mulai dari situlah, persaingan antara Baron dan Tio muncul. Dan,
ternyata, ada anak kelas 8 yang juga suka sama Zahra, Baron memberi nama orang
itu dengan sebutan Jamet Gila. Rasanya, kalo nggak ketemu Zahra sehari aja,
pasti jadi nggak enak. Yang mendapatkan Zahra masih menjadi sebuah tanda tanya
besar. Mudah-mudahan Zahra itu seorang wanita ya…
0 komentar:
Posting Komentar